Berdiam Diri

April 21, 2017 Unknown 1 Comments

Suatu hari di surga ada dua malaikat yang sedang sambil menatap pemandangan yang sangat indah dan damai
Malaikat pertama yang sedang santai bertanya kepada malaikat kedua "Tuhan selalu memberikan berpasangan kepada manusia, misalnya mata ada dua, tangan ada dua, tapi ada satu hal yang membuat saya bingung kenapa tuhan ciptakan yang lain berpasangan , tapi kenapa mulut hanya satu?"

Malaikat kedua sambil tersenyum bijak dan sambil bergeser duduk nya sambil berkata "Itu berarti ada pesan dari tuhan harus lebih banyak melihat dulu, lebih banyak mendengar dulu, lebih banyak menatap dulu, dan lebih banyak melangkah untuk bertindak  baru berbicara, dengan kata lain biar manusia tidak banyak bicara".

Malaikat pertama makin penasaran dan makin panik kemudian dia berkata" Kalau manusia diam maka dunia akan sepi, tidak ramai dan tidak menarik, kalau manusia diam berarti lalu siapa yang berbicara" katanya sambil santai malaikat kedua mengatakan "Pertanyaan mu bagus, Pada saat manusia diam maka tuhan yang akan berbicara"

Alasan saya menuliskan artikel ini hari ini saya berjumpa dengan pria disebuah swalayan, tak sengaja kami bertemu di kasir, dan saya adalah antrian kedua setelah dia, Dengan menunggu antrian saya merasa bingung dengan tuh pria, Mungkin dia modus atau apa dengan si mbak kasir yang sangat cantik tapi yang membuat saya bingung sepanjang pengantrian dia berbicara tanpa henti, bahkan yang tak penting di bahas nya, menceritakan ke unggulan nya, saya pribadi sangat risih dan yang ada dalam benak saya kalau ini orang terlalu banyak omong.

Disini kita dapat mengetahui, bahwa kita tak perlu terlalu banyak bicara membukti kan diri kita, apalagi terhadap orang yang tidak kita kenal, lebih baik kita belajar mendengarkan, belajar melihat dan belajar melangkah atau berusaha, jika kita paham bahwa orang yang banyak bicara umumnya kosong, mungkin kita akan menjadi manusia yang selalu intropeksi dan hanya ingin membukti kan saja

karena kekuatan sejati bukan terletak pada omongan nya tapi terletak pada hati nya, pada bagaimana dia melihat dan menilai orang bagaimana bisa mendengarkan orang lain dengan baik dan bagaimana dia bisa melakukan hal luar biasa pada diri nya.

Orang hebat tak perlu pujian, bahkan biasa lebih banyak sendiri beridam diri, merenung dan tak perlu basa basi dan jika pun berbicara biasanya lebih baik dia berbicara pada hati nya tentang komitment.

Mari kita mendengarkan hal-hal positif mendengarkan nurani, melihat untuk bersyukur dan melangkahkan kaki dengan niat lillah dan tujuan hidup lebih baik.

Baik lah mungkin ini artikel saya yang sangat sulit di terapkan pada diri kita, demikian dengan saya pribadi saya juga harus belajar dan berusaha keras menerapkan semua...

Semoga kita adalah golongan orang-orang yang berguna bagi orang lain

You Might Also Like

1 komentar: